PELATIHAN PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DI MEDIA SOSIAL UNTUK KOMUNITAS WARIA SURABAYA (PERWAKOS)
DOI:
https://doi.org/10.24034/kreanova.v3i2.5573Kata Kunci:
komunikasi visual, media sosial, komunitas wariaAbstrak
Perwakos merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat di Indonesia yang mewadahi kaum waria yang berlokasi di Kota Surabaya. Waria seringkali menjadi korban stigmatisasi negatif di masyarakat, karenanya Perwakos mengarahkan para anggotanya untuk dapat meningkatkan keterampilan sebagai penunjang keahlian waria. Salah satu keterampilan yang dibutuhkan yaitu mengoperasikan dan membuat konten di media sosial sebagai upaya meningkatkan relevansi dan eksistensi identitas diri. Hal ini juga berfungsi sebagai kepentingan positif komunitas itu sendiri dalam menjalin hubungan dengan khalayak luas. Oleh sebab itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pelatihan yang bertajuk “Pelatihan Perancangan Komunikasi Visual di Media sosial untuk Perwakos”. Metode yang dilakukan sebelum melakukan pelatihan adalah dengan observasi dan wawancara terkait kebutuhan staf Perwakos, kemudian melakukan sosialisasi kegiatan dan kesepakatan teknis pelaksanaan pelatihan. Adapun indikator keberhasilan dari pelatihan ini yaitu menambah wawasan terkait pembuatan konten yang menarik, motivasi penggunaan aplikasi canva, dan meningkatkan daya kreativitas para staf Perwakos. Hasil dari kegiatan ini adalah evaluasi pelatihan dalam penggunaan aplikasi desain Canva, yang disebar melalui kuesioner kepada para peserta pelatihan. Hasil kesimpulan kuesioner menyebutkan bahwa pelatihan ini dapat menambah wawasan baru dan meningkatkan keterampilan atau kreativitas dalam mengembangkan konten media sosial. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para peserta terkait pemanfaatan aplikasi desain online.
Referensi
Arfanda, F., Sakaria. (2015). Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Waria. Jurnal Sosial Ilmu Politik . Universitas Hasanuddin. 1 (1).
Creighton, T. B. (2018). Digital Natives, Digital Immigrants, Digital Learners: An International Empirical Integrative Review of the Literature. ICPEL Education Leadership Review. 19 (1):132-140
Etengoff, C. (2019). Transvlogs: online communication tools for transformative agency and development. Mind, Culture, And Activity, 26(2): 138-155. doi: 10.1080/10749039.2019.1612438
Garing, J. (2017). Penggunaan jargon oleh komunitas waria di jejaring sosial Facebook. Ranah. 1 (6): 1-29.
Haimson, O. L., Dame-Griff, A., Capello, E., & Richter, Z. (2019). Tumblr was a trans technology: The meaning, importance, history, and future of Trans Technologies. Feminist Media Studies, 21(3): 345–361. https://doi.org/10.1080/14680777.2019.1678505
Houston, J. (2018). Community resilience and communication: dynamic interconnections between and among individuals, families, and organizations. Journal of Applied Communication Research, 46(1):19-22. doi: 10.1080/00909882.2018.1426704
Molnár, G., Szűts, Z., & Nagy, K. (2017). Digital Immigrants – Strangers. Acta Universitatis Sapientiae Communication, 4(1):79-91. doi: 10.1515/auscom-2017-0004
Purwanti, Y. & Perdanawanti, L. (2016). Pelatihan Desain Menggunakan Aplikasi Canva Untuk Anggota Komunitas Ibu Profesional Banyumas Raya. JPMM Universitas Amikom Purwokerto. 1 (1). doi: http://dx.doi.org/10.35671/jpmm.v1i1
Simpson, S., Napawan, N., & Snyder, B. (2019). Our Changing Climate: Building Networks of Community Resilience Through Social Media and Design. Geohumanities, 5(1):1-17.doi: 10.1080/2373566x.2019.1575761
Sunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Lembaga Penerbit FE Universitas Indonesia. Jakarta:
Zheng, A., Duff, B. R., Vargas, P., & Yao, M. Z. (2020). Self-presentation on social media: When self-enhancement confronts self-verification. Journal of Interactive Advertising,20(3):289–302. https://doi.org/10.1080/15252019.2020.1841048