PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG APLIKASI OBAT TRADISIONAL YANG TEPAT UNTUK MELAWAN COVID-19

Penulis

  • Wiwied Ekasari Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Retno Widyowati Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • Neny Purwitasari Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga
  • A. Mu’thi Andy Suryadi Departmen Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo
  • Ram Kumar Sahu Department of Pharmaceutical Science, Assam University (A Central University), Silchar 788011, India

DOI:

https://doi.org/10.24034/kreanova.v3i1.5420

Kata Kunci:

COVID-19, pengetahuan, obat tradisional

Abstrak

Pemanfaatan tanaman obat untuk melawan COVID-19 menjadi tren di masyarakat beberapa tahun terakhir. informasi mengenai penggunaan tanaman obat untuk melawan COVID-19 menyebar dengan cepat sehingga dikhawatirkan dapat meningkatkan kesalahan informasi dan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan baru akibat penggunaan obat tradisional yang kurang tepat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pemanfaatan obat tradisional serta cara pembuatannya yang baik untuk melawan COVID-19. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk ceramah secara daring yang melibatkan 47 orang guru dan pengelola Lembaga Pendidikan Lukman Al Hakim Hidayatullah, Surabaya. Penilaian terhadap tingkat pengetahuan para peserta dilakukan melalui pre-test dan post-test menggunakan instrumen berupa sepuluh pertanyaan pilihan ganda dalam format respons tunggal tentang obat tradisional untuk melawan COVID-19 dan cara pembuatan obat tradisional yang baik. Diperoleh peningkatan nilai rata-rata post-test (75,83) dibanding pre-test (51,39) yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan para peserta webinar tentang obat tradisional untuk melawan COVID-19 beserta cara pembuatannya yang baik.

Referensi

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). (2020). Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam Menghadapi COVID-19 di Indonesia. BPOM RI. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI). (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. DEPKES RI. Jakarta.

Eisenberg, D. M., Davis, R. B., Ettner, S. L., Appel, S., Wilkey, S., van Rompay, M., dan Kessler, R. C. (1998). Trends in alternative medicine use in the United States, 1990-1997: results of a follow-up national survey. JAMA: Journal of the American Medical Association, 280(18): 1569–1575.

Fugh-Berman, A. (2000). Herb-drug interactions. The Lancet, 355(9198): 134–138.

Carella, A. M., Marinelli, T., Melfitano, A., Pumpo, M. D., Conte, M., dan Benvenuto, A. (2017). Hypoglycemia by ginseng in type 2 diabetic patient: case report. New Insights in Obesity: Genetics and Beyond, 1, 001–006.

Jasaputra, D. K., Suhendra, A., Tjokropranoto, R., Puspitasari, A. L., Darmawan, L., Pratama, I G. M., dan Sanggam, T. H. H. (2011). Herb for diabetes. Jurnal Medika Planta, 1(3): 61–66.

Juditha, C. (2018). Interaksi komunikasi hoax di media sosial serta antisipasinya. Jurnal Pekommas, 3(1): 31–44.

Kasim, V. N. A., dan Yusuf Z. K. (2020). Tumbuhan Obat Berbasis Penyakit. C.V Athra Samudra. Gorontalo.

Komalasari, T., dan Harimurti, S. (2015). A review on the anti-diabetic activity of Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees based in-vivo study. International Journal of Public Health Science, 4(4):256–263.

Liu, S., Wei, W., Li, Y., Lin, X., Shi, K., Cao, X., dan Zhou, M. (2014). In vitro and in vivo anti-hepatitis B virus activities of the lignan nirtetralin B isolated from Phyllanthus niruri L. Journal of Ethnopharmacology, 157: 62–68.

Muktiningsih, S. R., Muhammad, H. S., Harsana, I. W., Budhi, M., dan Panjaitan, P. (2001). Review tanaman obat yang digunakan oleh pengobat tradisioal di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali dan Sulawesi Selatan. Media Litbang Kesehatan, XI(4), 25–36.

Perdani, M. S., dan Hasibuan, A. K. (2021). Analisis informasi tanaman herbak melalui media sosial di tengah masyarakat pada pandemi COVID-19: sebuah tinjauan literatur. Bencoolen Journal of Pharmacy, 1(1):11–25.

Prakash, A., Satyan, K. S., Wahi, S. P., dan Singh, R. P. (1995). Comparative hepatoprotective activity of three Phyllanthus species, P. urinaria, P. niruri and P. simplex, on carbon tetrachloride induced liver injury in the rat. Phytotherapy Research, 9(8):594–596.

Prasanti, D. (2017). Potret media informasi Kesehatan bagi masyarakat urban di era digital. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi, 19(2): 149–162.

Sari, L. O. R. K. (2006). Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, 3(1):1–7.

Sokhivah. (2021). Evaluasi dan indikator keberhasilan program intervensi sokial untuk perubahan. Khidmat Sosial: Journal of Social Work and Social Services, 2(1): 1–6.

Sowjanya, K., Girish, C., Bammigatti, C., dan Prasanna Lakshmi, N. C. (2021). Efficacy of Phyllanthus niruri on improving liver functions in patients with alcoholic hepatitis: A double-blind randomized controlled trial. Indian Journal of Pharmacology, 53(6): 448–456.

Subramanian, R., Asmawi, M. Z., dan Sadikun, A. (2008). In vitro alpha-glucosidase and alpha-amylase enzyme inhibitory effects of Andrographis paniculata extract and andrographolide. Acta Biochimica Polonica, 55(2): 391–398.

Venkateswaran, P. S., Millman, I., dan Blumberg, B. S. (1987). Effects of an extract from Phyllanthus niruri on hepatitis B and woodchuck hepatitis viruses: in vitro and in vivo studies. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 84(1): 274–278.

Wei, W., Li, X., Wang, K., Zheng, Z., dan Zhou, M. (2012). Lignans with anti-hepatitis B virus activities from Phyllanthus niruri L. Phytotherapy Research, 26(7): 964–968.

Wibudi, A., Kiranadi, B., Manalu, W., winarto, A., dan Suyono, S. (2008). The traditional plant, Andrographis paniculata (Sambiloto), exhibits insulin-releasing actions in vitro. Acta Medica Indonesiana, 40(2): 63–68.

Widjajakusuma, E. C., Jonosewojo, A., Hendriati, L., Wijaya, S., Ferawati, Surjadhana, A., Sastrowardoyo, W., Monita, N., Muna, N. M., Fajarwati, R. P., Ervina, M., Esar, S. Y., Soegianto, L., Lang, T., dan Heriyanti, C. (2019). Phytochemical screening and preliminary clinical trials of the aqueous extract mixture of Andrographis paniculata (Burm. f.) Wall. ex Nees and Syzygium polyanthum (Wight.) Walp leaves in metformin treated patients with type 2 diabetes. Phytomedicine, 55: 137–147.

World Health Organization (WHO). (2004). WHO Guidelines on Safety Monitoring of Herbal Medicines in Pharmacovigilance Systems. WHO Press. Geneva

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-01-18

Terbitan

Bagian

Artikel