FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN WHISTLE-BLOWING (STUDI PADA PNS BPK RI)
DOI:
https://doi.org/10.24034/j25485024.y2015.v19.i2.91Keywords:
minat whistle-blowing, sikap terhadap whistle-blowing, komitmen organisasi, personal cost, tingkat keseriusan kecuranganAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor sikap terhadap whistle-blowing, komitmen organisasi, personal cost, dan tingkat keseriusan kecurangan terhadap minat whistle-blowing pegawai negeri sipil di lingkungan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data primer yang dikumpulkan melalui survei kuesioner secara online. Menggunakan sampel 107 orang pegawai BPK RI yang berasal dari 35 induk unit kerja yang berbeda, hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dari empat determinan secara signifikan berpengaruh terhadap minat whistle-blowing PNS BPK-RI. Ketiga determinan yang dimaksud adalah sikap terhadap whistle-blowing, komitmen organisasi, dan tingkat keseriusan kecurangan. Penelitian ini memberikan implikasi pada literatur dengan mengonfirmasi Teori Prosocial Organizational Behavior, Theory of Planned Behavior, dan konsep Komitmen Organisasi serta diharapkan dapat membantu pemerintah, khususnya BPK RI, dalam merancang strategi peningkatan minat whistle blowing pegawainya maupun dalam mendesain atau menyempurnakan whistle-blowing system pada institusinya. Hasil penelitian memiliki keterbatasan pada aspek generalisasi, selection bias dalam pengumpulan data, dan sensitifitas tema penelitian yang berpotensi menimbulkan bias dengan kondisi nyata. Melalui penelitian ini kami menyarankan peneliti berikutnya untuk mengeksplorasi determinan minat whistle-blowing lainnya, mendesain penelitian yang spesifik pada saluran dan bentuk whistle-blowing, menguji kembali konsistensi pengaruh variabel personal cost, menghindari metode pengumpulan data yang memunculkan selection bias, dan memperluas sampel.References
Ahmad, S. A., M. Smith., dan Z. Ismail. 2012. Internal Whistle-Blowing Intentions: A Study of Demographic and Individual Factors. Journal of Modern Accounting and Auditing 8(11): 1632-1645.
Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behaviour. Organizational Behaviour and Human Decision Processes 50:179-211.
Ajzen, I. 2002. Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and Methodological Considerations. http://chuang.epage.au.edu.tw/ezfiles/168/1168/attach/20/pta_41176_7688352_57138.pdf. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
Association of Certified Fraud Examiners. 2014. Report to The Nation 2014 on Occupational Fraud and Abuse. Austin USA.
Bouville, M. 2007. Whistle-Blowing and Morality.Journal of Business Ethics 81: 579–585.
Brief, A. P. dan S. J. Motowidlo. 1986. Prosocial Organizational Behaviours. Academy of Management Review 11(4): 710-725.
Curtis, M. B. 2006. Are Audit-related Ethical Decisions Dependent upon Mood?. Journal of Business Ethics 68: 191-209.
Diniastri, E. 2010. Korupsi, Whistleblowing dan Etika Organisasi. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang.
Dozier, J. B dan M. P. Miceli. 1985. Potential Predictors of Whistle-Blowing: A Prosocial Behavior Perspective. Academy of Management Review 10(4): 823-836.
Gibson, J. l., J. M. Ivancevich, J. H. Donnelly-Jr., dan R. Konopaske. 2012. Organizations: Behavior, Structure, Processes. The McGraw-Hill Companies Inc. New York.
Jones, T. M. 1991. Ethical Decision Making By Individuals in Organizations: An Issue-Contingent Model. Academy of Management Review 16(2): 366-395.
Kaplan, S. E. dan S. M. Whitecotton. 2001. An Examination of Auditors’ Reporting Intentions When Another Auditor is Offered Client Employment. A Journal of Practice and Theory 20(1): 45-63.
Kline, P. 1994. An Easy Guide to Factor Analysis. Routledge. New York.
Kuryanto, A. D. 2011. Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, dan Pemahaman Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Auditor Eksternal (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Indonesia). Tesis. Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.
Menk, K. B. 2011. The Impact of Materiality, Personality Traits, and Ethical Position on Whistle-Blowing Intentions. Disertasi. Program Doctor of Philosophy in Business Virginia Commonwealth University. Virginia.
Mesmer-Magnus, Jessica R. dan C. Viswesvaran. 2005. Whistleblowing in Organizations: An Examination of Correlates of Whistleblowing Intentions, Actions, and Retaliation. Journal of Business Ethics 52: 277-297.
Miceli, M. P. dan J. P. Near. 1985. Characteristics of Organizational Climate and Perceived Wrongdoing Associated with Whistle-Blowing Decisions. Personnel Psychology 1985(38): 525-544.
Miceli, M. P., J. P. Near, dan C. R. Schwenk. 1991. Who Blows The Whistle and Why?. Industrial & Labor Relation Review 45(1): 113-130.
Mowday, R. T., R. M. Steers dan L. W. Porter. 1979. The Measurement of Organizational Commitment. Journal of Vocational Behavior 14: 224-247.
Park, H dan J. Blenkinsopp. 2009. Whistle- blowing as Planned Behaviour – A Survey of South Korean Police Officer. Journal of Business Ethics 85: 545-556.
Parmerlee, M. A., J. P. Near, dan T. C. Jensen. 1982. Correlates of Whistle- blowers’ Perceptions of Organizational Retaliation. Administrative Science Quarterly 27(1): 17-34.
Rothschild, J dan T. D.Miethe. 1999. Whistle-Blower Disclosures and Management Retaliation. Work and Occupations 26: 107–128.
Sabang, M. I. 2013. Kecurangan, Status Pelaku Kecurangan, Interaksi Individu-Kelompok, dan Minat Menjadi Whistle-blower (Eksperimen pada Auditor Internal Pemerintah. Tesis. Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.
Secord, P. F. dan C. W. Backman. 1964. Social Psychology. The McGraw-Hill Book Company. New York.
Sekaran, U dan R. Bougie. 2010. Research Methods for Business: A Skill Building Approach. 5th ed. Wiley. Chichester.
Schultz-Jr., J. J., D. A. Johnson., D. Morris dan S. Dyrnes. 1993. An Investigation of The Reporting of Questionable Acts in an International Setting. Journal of Accounting Research 31: 75-103.
Somers, M. J. dan J. C. Casal. 1994. Organizational Commitment and Whistle-Blowing: A Test of The Reformer and The Organization Man Hypotheses. Group & Organization Management 19(3): 270-284.
Susmanschi, G. 2012. Internal Audit and Whistle-Blowing. Economics, Management, and Financial Markets 7(4): 415–421.
Sweeney, P. 2008. Hotlines Helpful for Blowing The Whistle. Financial Executive 24(4): 28-31.
Transparency International. 2013. Corruption Perceptions Index 2013. http:// www.transparency.org/cpi2013/results. Diakses tanggal 2 Februari 2016.
Transparency International. 2014. Corruption Perceptions Index 2014. http:// www.transparency.org/cpi2014/results. Diakses tanggal 2 Februari 2016.
Transparency International. 2015. Corruption Perceptions Index 2015. http:// www.transparency.org/cpi2015#results-table. Diakses tanggal 2 Februari 2016.
Winardi, R. D. 2013. The Influence of Individual and Situational Factors on Lower-Level Civil Servants’ Whistle-Blowing Intention in Indonesia. Journal of Indonesian Economy and Business 28(3): 361-376.