PENGARUH TATA KELOLA DAN E-GOVERNMENT TERHADAP KORUPSI

Authors

  • Dwi Prihatni Amrih Rahayuningtyas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
  • Dyah Setyaningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24034/j25485024.y2017.v1.i4.2597

Keywords:

tata kelola pemerintahan, e-government, pemerintah daerah

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi secara empiris pengaruh karakteristik tata kelola pemerintahan dan e-government terhadap korupsi di Indonesia dengan menggunakan sampel 172 pemerintah daerah pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Karakteristik tata kelola pemerintahan dalam penelitian ini diukur melalui akuntabilitas, fairness, desentralisasi, transparansi, profesionalisme dan responsiveness. Variabel e-government diukur dengan Peringkat e-Government Indonesia. Metode penelitian menggunakan model logistik dengan program Stata12. Penelitian ini dilengkapi dengan penghitungan indeks tata kelola pemerintahan yang diolah dengan metode PCA. Hasil penelitian menunjukkan penerapan akuntabilitas, profesionalisme dan e-government berpengaruh negatif menurunkan probabilitas korupsi, sedangkan desentralisasi justru meningkatkan probabilitas terjadinya korupsi. Sedangkan fairness, transparansi dan responsiveness belum mampu berperan dalam penurunan tingkat korupsi. Selain itu, penelitian memberikan hasil tambahan bahwa pelaksanaan tata kelola pemerintahan secara komprehensif mampu menurunkan tingkat korupsi. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi pemerintah guna penurunan korupsi adalah meningkatkan pengawasan atas tindak lanjut rekomendasi, profesionalisme aparat dan penerapan e-government. Serta pentingnya pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang komprehensif dalam upaya penurunan tingkat korupsi.

References

Al-Mahayreh, M. dan M. A. Abedel-qader. 2015. Identifying The Impact of Administrative Transparency on The Admi- nistrative Corruption: A Study on The Employees of Grand Amman Municipality. Advances in Management & Applied Economics 5(2): 101-126.

Andersen, T. 2009. E-Government as an Anti-Corruption Strategy. Information Economics and Policy 21(3): 201-210.

Bappenas. 2007. Penerapan Tata Kepemerintahan yang Baik. Sekretariat Tim Pengemba- ngan Bappenas. Jakarta.

Bappenas. 2014. Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah: Memantapkan Perekonomian Nasional Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan. Tim Penyusun Bappenas. Jakarta.

Bertot, J. C., P. T. Jaeger, dan J. M. Grimes. 2010. Using ICTs to Create a Culture of Transparency E-Government and Social Media as Openness and Anti-Corrup- tion Tools for Societis. Government Information Quaterly 27(3): 264-271.

Dong, B. dan B. Torgler. 2012. Causes of Corruption: Evidence from China. China Economic Review 26: 152-169.

Bologna, J. 1993. Handbook of Corporate Fraud. Butterworth Heinemann. Boston.

CNN Indonesia. 2015. http:// www.cnnindo nesia.com/nasional. Diakses tanggal 9 September 2015.

Direktorat E-Government Indonesia. 2015. http:// pegi.layanan.go.id. Diakses tanggal 16 Maret 2016.

Djasuli, M., G. A. Putri, dan G. A. Harwida. 2013. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Tingkat Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan ter- hadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Pamator 6(1): 83-94.

Doig, A. dan S. Riley. 1998. Corruption and Anti-Corruption Strategies: Issues and Case Studies from Developing Countries. Corruption and Integrity Improvement Initiatives in Developing Countries 45-62.

Elbahnasawy, N. G. 2014. E-Government, Internet Adoption and Corruption: An Empirical Investigation. World Development 57: 114-126.

Fiorino, N., E. Galli, dan F. Padovano. 2015. How Long Does It Take for Government Decentralization to Affect Corruption? Economic of Governance 16(3): 273-305.

Goel, R. K. dan M. A. Nelson. 2011. Govern- ment Fragmentation versus Fiscal Decentralization and Corruption. Public Choice 148(3-4): 471-490.

Heriningsih, S. dan Merita. 2013. Pengaruh Opini Audit dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah terhadap Tingkat Korupsi Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten dan Kota di Pulau Jawa. Jurnal Mana- jemen, Akuntansi dan Ekonomi Pem- bangunan 11(1): 67-78.

Heriningsih, S. dan Rusherlistyani. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 13(2): 11-19.

Heuer, L., S. Penrod, dan A. Kattan. 2007. The Role of Societal Benefits and Fairness Concerns among Decision Makers and Recipients. Law and Human Behavior 31(6): 573-610.

Hofheimer, K. L. 2006. The Good Gover- nance Agenda of International Development Institutions. Disertasi. UMI Microform.

Hopkin, J. 1997. Political Parties, Political Corruption, and the Economic Theory of Democracy. Crime, Law and Social Change 27(3-4): 255-274.

Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 (2003). Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Indonesia.

Klitgaard, R. 1998. International Cooperation Against Corruption. Finance and Develop- ment 35(1): 3-6.

Kolstad, I. dan W. Arne. 2009. Is Trans- parency the Key to Reducing Corruption in Resources-Rich Countries? World Development 37(3): 521-532.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2010. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. KNKG. Jakarta.

Kristiansen, S., A. Dwiyanto, A. Pramusinto, dan E. A. Putranto. 2009. Public Sector Reforms and Financial Transparency: Experiencies from Indonesian Districs. Contemporary Southeast Asia: A Journal of International and Strategic Affairs 31(1): 64-87.

Lindstedt, C. dan D. Naurin. 2010. Trans- parency and Corruption: The Conditi- onal Significance of a Free Pers. International Political Science Review 31(3): 301-322.

Lio, M. C., M. C. Liu, dan Y. P. Ou. 2010. Can the Internet Reduce Corruption? A Cross-Country Based On Dynamic Panel Data Models. Government Information Quaterly 28(1): 47-53.

Liu, J. dan B. Lin. 2012. Government Audi- ting and Corruption Control: Evidence from China’s Provincial Panel Data. China Journal of Accounting Research 5(2): 163-186.

Maravic, P. V. 2007. Public Management Reform and Corruption-Conceptualizing the Unintended Consequences. Administratie Si Management Public 8: 126-143.

Masyitoh, R. Diyah, R. Wardhani dan D. Setyaningrum. 2015. Pengaruh Opini, Temuan Audit, dan Tindak Lanjut Audit terhadap Persepsi Korupsi pada Pemerintah Daerah Tingkat II tahun 2008-2010. Simposium Nasional Akuntansi 18. Sumatra Utara.

Nurhasanah. 2016. Efektivitas Pengendalian Internal, Audit Internal, Karakteristik Instansi dan Kasus Korupsi. Jurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara 2(1): 27-48.

Poerting, P. dan W. Vahlenkamp. 1998. Internal Strategies Against Corruption: Guidlines for Preventing and Combating Corruption in Police Authorities. Crime, Law & Social Change 29: 225-249.

PP No. 81. 2010. Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 81 Tahun 2010. Indonesia.

PP No. 101. 2010. Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Indonesia.

Prud'homme, R. 1995. The Dangers of Decentralization. The World Bank Research Observer 10(2): 201-220.

Rahmawati, A. 2015. Effect on Performance Audit Implementation of Good Corporate Governance in Kab. Luwu (Case Study Inspectorate Kab. Luwu). Journal of Economics and Behavioral Studies 7(1): 13-19.

Rajasa, A. 2014. Analisis Hubungan Tingkat Pembangunan Manusia terhadap Tingkat Persepsi Korupsi pada Negara-Negara Anggota APEC. Jurnal Eksekutif 11(1): 77-87.

Rasul, S. 2009. Penerapan Good Governance di Indonesia dalam Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Mimbar Hukum 21(3): 409-628.

Salih, A. R. M. 2013. The Determinants of Economic Corruption: A Probabilistic Approach. Advances in Management & Applied Economics 3(3): 155–169.

Sangita, S. N. 2002. Administrative Reforms for Good Governance. The Indian Journal of Political Science 63(4): 325-350.

Saputra, B. 2012. Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Korupsi di Indonesia. Jurnal Borneo Administrator 8(3): 293-309.

Setyaningrum, D., L. Gani, D. Martani, dan C. Kuntadi. 2013. The Effect of Auditor Quality on The Follow-Up of Audit Recommendation. International Research Journal of Business Studies 6(2): 89-104.

Setyaningrum, D., R. Wardhani, dan A. Syakhroza. 2017. Good Public Gover- nance, Corruption and Public Service Quality: Indonesia Evidence. Internati- onal Journal of Applied Business and Economic Research 15(19): 327-338.

Sharma, C. dan A. Mitra. 2015. Corruption, Governance and Firm Performance: Evidence from Indian Enterprises.

Journal of Policy Modelling 37(5): 835-851.

Treisman, D. 1999. Political Decentralization and Economic Reform: A Game – Theoretic Analysis. American Journal of Political Science 43(2): 488-517.

Treisman, D. 2000. The Causes of Corrup- tion: A Cross – National Study. Journal of Public Economics 76(3): 399-457.

United Nations Development Program (UNDP). 2014. E-Government Survey 2014. Economic Social Fairs. New York.

Undang-Undang No. 31 Tahun 1999. Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Indonesia

Undang-Undang No. 15 Tahun 2004. Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Indonesia

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007. Tentang Perseroan Terbatas. Indonesia.

Whitton, H. 2007. Developing the “Ethical Competence” of Public Officials – a Capacity-Building Approach. Viesoji Politika Ir Administrativimas 21: 49-60.

Widjajabrata, S. dan N. M. Zacchea. 2004. International Corruption: The Republic of Indonesia is Strengthening the Ability of its Auditors to Battle Corruption. The Journal of Government Financial Management 53(3): 34-43.

Wu, X. 2005. Corporate Governance and Corruption: A Cross-Country Analysis. Governance: An International Journal of Policy, Administration, and Institutions 18(2): 151-170.

Zimmerman, J. L. 1977. The Municipal Accounting Maze: An Analysis of Political Incentives. Journal of Accounting Research 15: 107-144.

Zou, H., T. Hastie, dan R. Tibshirani. 2006. Sparse Principal Component Analysis. Journal of Computational and Graphical Statistics 15(2): 265-286.

Published

2018-09-04

Issue

Section

Artikel