SAK-ETAP SEBAGAI SOLUSI OVERLOAD STANDAR AKUNTANSI BAGI USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH, DAN KOPERASI

Authors

  • Niluh Putu Dian Rosalina Handayani Narsa Program Studi Akuntansi, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.24034/j25485024.y2017.v1.i1.21

Keywords:

koperasi, overload standar akuntansi, persepsi, SAK-ETAP, UMKM.

Abstract

Usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK) merupakan pelaku bisnis yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi. SAK Umum telah dirasa overload (memberatkan) bagi para pelaku UMKMK untuk digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan akuntansinya. Kebutuhan akan suatu standar akuntansi keuangan yang lebih sederhana tetapi tetap memenuhi kaidah kualitas pelaporan keuangan telah menjadi motivasi utama atas diluncurkannya SAK-ETAP yang lebih sederhana dibandingkan dengan SAK Umum. Artikel ini memiliki dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk menelaah overload standar akuntansi serta mengetahui bagaimana latar belakang munculnya SAK-ETAP. Tujuan kedua adalah untuk melengkapi telaah teoretis dengan melakukan penelitian untuk mengungkapkan sejauh mana tingkat keterterapan SAK-ETAP pada koperasi serta menyelidiki apakah terdapat perbedaan persepsi atas SAK-ETAP antara kelompok akuntan pendidik dengan pelaku koperasi. Dengan menggunakan analisis statistik deskriptif, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterterapan SAK-ETAP pada koperasi di Jawa Timur masuk pada kategori ‘Kurang Diterapkan’. Selanjutnya dengan menggunakan analisis data berupa independent t-test ditemukan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara kelompok pelaku koperasi dengan akuntan pendidik. Beberapa temuan riset empiris SAK-ETAP di Indonesia yang telah dilakukan oleh para peneliti lainnya juga turut dipaparkan.

References

Astutie, Y. P. dan B. Fanani. 2016. Small to Medium-Sized Enterprises and Their Financial Report Quality. International Journal of Economics and Financial Issues 6(S4): 36-45.

Atik, A. 2010. SME's Views on the Adoption and Application of "IFRS for SMEs" in Turkey. European Research Studies XIII(4): 19-31.

Bean, L. G. 1989. An Examination of Status Risk and Personality Variables of Practicing Public Accountants and Accounting Academicians as Expla-nations of Receptivity/Resistance to Innovations. Disertasi. Faculty of Economics University of Arkansas. Fayetteville.

Bohusova, H. dan V. Blaskova. 2012. In What Ways are Countries Which Have Already Adopted IFRS for SMEs Different?. Acta Universitatis Agri- culturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis, 60(2): 37-44

Brunswik, E. 1943. Organic Achievement and Environmental Probability. Psychological Review 50: 255-272.

Bunea, S., M. Sacarin dan M. Minu. 2012. Romanian Professional Accountants Perception on the Differential Financial Reporting For Small And Medium-Sized Enterprises. Accounting and Management Information Systems 11(1): 27-43.

Chiaburu, D. S. dan D.A. Harisson. 2008. Do Peers Make the Place? Conceptual Synthesis and Meta-Analysis of Co-worker Effect on Perceptions, Attitudes, OCBs, and Performance. Journal of Applied Psychology 93(5): 1082-1103.

Churchill, N. C. dan M.F. Van Breda. 1984. Standards Overload and Differential Reporting. Working Papers. Paper 64.

Coetzee, S. 2007. IFRS for SMEs IS small, small ENOUGH? Accountancy SA (5): 32-38.

Diefendorff, J. M. dan G .J. Greguras. 2003. Antecendents and Consequences of Emotional Display Rule Perceptions. Journal of Applied Psychology April (2003): 284-294.

DSAK IAI. 2013. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.

Hepp, G. W. dan W. Thomas. 1983. Accounting Standards Overload: Relief Is Needed. Journal of Accountancy 5(153): 52-58.

IAPI. 2011. Panduan Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik: ILUSTRASI LAPORAN KEUA- NGAN PT ETAP INDONESIA. Jakarta: Institut Akuntan Publik Indonesia.

Jonas G. J. dan S. J. Young. 1998. Bridging the Gap: Who Can Bring a User Focus to Business Reporting. Accounting Horizons 12(2): 154-169.

Kelley, T. P. 1982. Accounting Standards Overload–Time for Action?, The CPA Journal May(52): 10-17.

Kementerian Negara Koperasi dan UMKM Republik Indonesia. 2014. Laporan Kinerja Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Negara Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.

Kilic, M., A. Uyar, dan B. Ataman. 2014. Preparedness For and Perception of IFRS for SMEs: Evidence From Turkey. Accounting and Management Information Systems 13(3): 492-519.

Khafid, M. 2010. Analisis PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Usaha pada KPRI. Dinamika Akuntansi 2(1): 37-45.

Knutson, D. L. dan H. Wichmann Jr. 1985. The Issue of Differential Accounting Treatment For American Small Busi-nesses, Management Forum 11(9): 1-101.

Kuncoro, M. 2000. Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi Pemberda-yaan. Paper dipresentasikan pada Seminar Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil di Indonesia, Yogyakarta.

Kurnianto, S., I. M. Narsa, dan A. W. Mardiyuwono. 2012. Mengungkap Kesiapan UMKM dalam Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk Meningkatkan Akses Modal Perbankan. Jurnal Majalah Ekonomi XXII(3): 204-214.

Mullerova, L., M. Pasekova dan E. Hyblova. 2010. Harmonization of Financial Reporting of Small and Medium-Sized Enterprises in The Czech Republic. Journal of Modern Accounting and Auditing (6)(1): 55-64.

Nair, R. D. dan L. E. Rittenberg. 1982. Privately Held Businesses: Is There a Standards Overload, Journal of Accountancy 155(2): 83.

Navarro-Garcia, J. C. dan F. Bastida. 2010. An Empirical Insight on Spanish Listed Companies’ Perceptions of Internati- onal Financial Reporting Standards. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation 19(2): 110-120.

Othcere, F. A. dan J. Agbeibor. 2012. The International Financial Reporting Standard for Small and Medium-sized Entities (IFRS for SMES): Suitability for small businessess in Ghana. Journal of Financial Reporting and Accounting 10(2): 190-214.

Pinasti, M. 2007. Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pemilik UKM Atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 10(3): 321-331.

Prayudi, M. A. dan I. M. Narsa. 2015. Pene-rapan Standar Akuntansi Nasional Pada Organisasi Nirlaba Bidang Sosial Kemanusiaan di Bali. Jurnal Akuntansi & Investasi 16(2): 110-120.

Purwati, A. S., I. Suparlinah, dan N. Putri. 2014. The Use of Accounting Infor-mation in The Business Decision Making Process on Small and Medium Enter- prises in Banyumas Region, Indonesia. Economy Transdisciplinarity Cognition 17(2): 63-75.

Rachmawati, R. 2011. Implementation of IFRS FOR SME’s in Indonesia (Case Study on Rural Banks). GSTF Business Review (GBR) 1(2): 56-59.

Ram, R. dan S. Newberry. 2013. IFRS for SMEs: The IASB’s Due Process. Australian Accounting Review 23(1): 3-17.

Rezaee, Z. dan E. J. Burton. 1997. Forensic Accounting Education: Insights from Academicians and Certified Fraud Examiner Practitioners. Managerial Auditing Journal 12(9): 479-489.

_______, L. M. Smith, dan J. Z. Szendi. 2010. Convergence in Accounting Standards: Insights from Academicians and Practitioners. Advances in Accounting 26(1): 142-154.

Rudiantoro, R. dan S. V. Siregar. 2012. Kuali-tas Laporan Keuangan UMKM Serta Prospek Implementasi SAK ETAP. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 9(1): 1-21

Schuetze, W. 1991. Keep It Simple. Account-ing Horizons 5(2): 113-117.

Siam, W. Z. dan M. Y. Rahahleh. 2010. Implications of Applying the International Financial Reporting Standards (IFRSs) for Small and Medium-Sized Enterprises on The Accounting Environment in Jordan. Journal of Accoun- ting, Business and Management 17(2): 21-33.

Spencer-Rodgers, M. J., D. L. Williams, K. Hamilton, dan L. Wang. 2007. Culture and Group Perception: Dispositional and Stereotypic Inferences about Novel and National Groups. Journal of Personality and Social Psychology 93(4): 525-543.

Supriyati dan P. Wulanditya. 2012. The SME Perception towards the Accounting Standard without Public Accountability (SAK ETAP) and Self Assessment System for Increasing Voluntary Tax Compliance. IAMURE International Journal of Business and Management 4(10): 1-19.

Sutarto, I. dan Habbiburahman. 2008. Accountability Influence, Technical Difficulty, and Measurement Difficulty Towards The Implementation of Indonesian Standard Statement of Financial Accounting (PSAK) No. 27 (Revised 1998) about Cooperatives Accounting in East Java. Majalah Ekonomi XVIII(2): 1-18.

Thompson, J. A. dan A. Hurdman. 1983. Accounting Standards Overload: Some Recommendations. Journal of Accoun- tancy 7(156): 105-112.

Tudor, A. T. dan A. Mutiu. 2008. Pro and Contra Opinions Regarding a SME Accounting Standard. Journal of Annales Universitatis Apulensis Series Oeconomica 1(10): 1-12.

Wahdini, S. 2006. Persepsi Akuntan Terhadap Overload Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Bagi Usaha Kecil dan Menengah. Paper dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang.

Wirahardja, R. I. dan E.T. Wahyuni. 2009. Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK. Majalah Akuntan Indonesia, 19.

Wyk, HA. dan J. Rossouw. 2009. IFRS for SMEs in South Africa: A Giant Leap for Accounting, but Too Big For Smaller Entities in General. Mediatari Accountancy Research 17(1): 99-116.

Published

2018-09-04

Issue

Section

Artikel