MENGUNGKAP KOMPLEKSITAS MASALAH PADA KONSEP SUBSTANCE OVER FORM

Authors

  • Agung Budi Sulistiyo Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.24034/j25485024.y2014.v18.i3.140

Keywords:

Substance over form, konflik konsepsual, biverbal, mitos

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap adanya kompleksitas permasalahan yang bersifat mendasar dan substansial yang melekat pada konsep substance over form. Permasalahan ini terkait dengan ambiguitas makna yang terkandung dalam konsep tersebut, pertentangannya dengan konsep dan prinsip akuntansi yang lain (seperti kos historis, materialitas, dan manajemen laba) serta tanpa disadari adanya upaya pemitosan terhadap konsep substance over form. Pada sisi yang lain, konsep ini juga terjebak pada cara berpikir dikotomi dan hiperrealitas. Metode pembahasan menggunakan analisis kritis dengan dukungan kajian literatur. Hasil telaah menunjukkan bahwa kelemahan mendasar konsep substance over form ini dapat ditinjau pada tingkat penalaran filosofis, teoretis, dan empiris. Pada tataran praksis, penafsiran yang berbeda terhadap konsep ini dapat mendorong perilaku akuntan yang menyimpang dari kode etik dan standar kebenaran. Signifikansi penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan yang positif dan konstruktif bagi para peneliti dan pengambil kebijakan standar akuntansi keuangan di Indonesia untuk mengkaji ulang konsep substance over form baik secara konsepsual maupun pada tataran implementasinya.

References

Aisah, S. 2010. Metafora dalam Literatur. http://www.lontar.ui.ac.id. Diunduh tanggal 10 Oktober 2011.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). 1968. Audit and Accounting Guide. New York.

Baker, C. R. dan R. S. Hayes. 2004. Reflecting Form Over Substance: The Case of Enron Corp. Critical Perspectives on Accounting. 15: 767-785.

Belkaoui, A. R. 1980. The Interprofessional Linguistic Communication of Accounting Concepts: An Experiment in Sociolinguistic. Journal of Accounting Research 18(2): 362-374.

Cooper, D. J. dan M. J. Sherer. 1984. The Value of Corporate Accounting Reports: Arguments For A Political Economy of Accounting. Accounting, Organizations and Society. 9: 207-232.

Denisia, L. 2007. The Prevalence of Substance Over Form As An Attribute of The Credibility of Accounting Information. Fascicle of Management and Technological Engineering. VI(XVI).

Djakman, C. D. 2003. Manajemen Laba dan Pengaruh Kebijakan Multi Papan Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya: 141-162.

Elwin, B. 2008. Kasus Enron. http:// beniakt.blogspot.com. Diunduh tanggal 25 Juni 2012.

Financial Accounting Standard Board (FASB). 1980. Statements of Financial Accounting Concepts. Irwin.

Gaffikin, M. 2007. Accounting Research and Theory: The Age of Neo-Empiricism. Australasian Accounting Business and Finance Journal, 1 (1).

Ghozali, I. dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi 3. BP Universitas Diponegoro. Semarang.

Hayes, R. S. dan C. R. Baker. 1997. The Concept of Substance Over Form: A Discussion Based on the Cinderella Story. Working Paper. School of Business and Economics California State University.

_______. 2004. Using A Folk Story To Generate Discussion About Substance Over Form. Accounting Education. 13(2): 267-284.

Healy, P. dan J. M. Wahlen. 1999. A Review of The Earnings Management Lite rature and Its Implications for Standard Setting. Accounting Horizons. 13: 365-383.

Herdiani, A. 2011. Skandal Laporan Keuangan Bank Lippo. http://anindyaherdiani. blogspot.com. Diunduh tanggal 25 Juni 2012.

Hines, R. D. 1988. Financial Accounting: In Communicating Reality, We Construct Reality. Accounting, Organizations and Society 13(3): 251-261.

__________ 1992. Accounting Filling The Negative Space. Accounting, Organization and Society. 17(3/4): 313-41.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.

Internasional Accounting Standard Board. 2011. Fair Value Measurement. http:// ifrs.org./IASB-Projects. Diunduh tang- gal 25 Juni 2012.

International Accounting Standard Committee. 1997. Exposure Draft. Inter national Accounting Standard Committee. London.

Johnson, L T. 2005. Relevance and Reliability. The FASB Report. Feb 28.

Kuhn, T. S. 1962. The Structure of Scientific Revolutions. University of Chicago Press. Chicago.

Lee, T. A. 1982. Chambers and Accounting Communication. Abacus 18(2): 152-165.

Li, D. H. 1972. The Semantic Aspect of Communication Theory and Accountancy. Journal of Accounting Research. 10(2): 102-107.

Macintosh, N.B. 2003. From Rationality to Hyperreality: Paradigm Poker. International Review of Financial Analysis. 12: 453-456. http:// www.sciencedirect.com. Diunduh tanggal 28 Desember 2011.

Macintosh, N. 2005. Accounting, Accountants and Accountability: Poststructuralist Positions. Routledge. New York.

Macintosh, N. B., T. Shearer, D. B. Thorn ton, dan M. Welker. 2000. Accounting as Simulacrum and Hyperreality: Perspective on Income and Capital. Accounting, Organizations, and Society, 25: 15-30.

Mattessich, R. 2003. Accounting Representation and The Onion Model of Reality: a Comparison with Baudrillard’s Order of Simulacra and His Hyperreality. Accounting, Organization and Society (28): 443-470.

McGoun, E. G. 1997. Hyppereal Finance. Critical Perspective on Accounting 8: 601-632.

Meyer, P. E. 1976. A Framework for Understanding “Substance Over Form” In Accounting. The Accounting Review. January.

Mustika, I. 2008. Skandal Enron dan Arthur Andersen. http://iramustika.wordpress.com. Diunduh tanggal 25 Juni 2012.

Norbarani, L. 2012. Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Triangle yang Diadopsi dalam SAS No. 99. http://eprints.undip.ac.id. Diunduh tanggal 25 Juni 2012.

Preston, A. M., C. Wright dan J. J. Young. 1996. Imag[in]ing Annual Reports. Accounting, Organization and Society. 21(1): 113-137.

Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba; Studi Hermeneutika. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. 14(2).

Riduwan, A., I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo, 2009. Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal Posmodernis Derridean. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XII, Samarinda.

Rutherford, B. A. 1985. The True and Fair View Doctrine: A Search for Explication. Journal of Business Finance and Accounting. 12 (4): 483.

Salim, A. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Penerbit Tiara Wacana. Yogyakarta.

Sarantakos, S. 1993. Social Research. Macmillan Education Australia PTY LTD.

Schipper, K. 1989. Commentarry on Earnings Management. Accounting Horizons. 3: 91-102.

Schroeder, R. G. dan M. V. Clark. 1998. Accounting Theory: Text and Reading. John Wiley & Sons. New York.

Sudibyo, B. 2001. Bambang Sudibyo Dikukuh kan Guru Besar. Gatra.Com.htm. Diunduh tanggal 7 Maret 2012.

Suryaningrum, D. H. 2011. Beauty and The Beast: Hiperealitas dan Realitas Akun- tansi-Kajian Posmodernisme Baudrillarian Atas Goodwill. http://www.scribd. com/doc/76702609. Diunduh tanggal 31 Desember 2011.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta.

Triyuwono, I. 2006. Perspektif, Metodologi dan Teori Akuntansi Syariah. Edisi 1. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Warsono, S. 2011. Adopsi Standar Akuntansi IFRS Fakta, Dilema dan Matematika. AB Publisher. Yogyakarta.

Published

2018-09-06

Issue

Section

Artikel