PENYULUHAN GIZI PADA ANAK UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI KAMPUNG TENGGHER, KABUPATEN SAMPANG

Penulis

  • Fathurrozi Wali Zulkarnain Universitas Airlangga
  • Tri Siwi Agustina Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga
  • Daisyandini Hedianti Putri Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga
  • Imam Busthomi Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga
  • Febby Sonia Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.24034/kreanova.v1i3.5006

Kata Kunci:

faktor-faktor, pemerintah, MPASI, masyarakat, akses fasilitas kesehatan

Abstrak

Stunting adalah salah satu permasalahan besar yang dialami oleh kabupaten Sampang. Kabupaten Sampang adalah wilayah dengan tingkat prevalensi stunting tertinggi di provinsi Jawa Timur pada tahun 2018. Sebagai masyarakat terpelajar, para mahasiswa program Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Universitas Airlangga memiliki tanggung jawab untuk memberikan sumbangsih positif pada masyarakat. Para mahasiswa Magister PSDM ini bekerjasama dengan komunitas Senyum Untuk Desa (SUD) menyelenggarakan pengabdian masyarakat di Kampung Tenggher, Desa Banjar, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang. Salah satu program yang diselenggarakan adalah penyuluhan gizi pada masyarakat Kampung Tenggher. Dengan menyelenggarakan kegiatan ini, pemateri dapat memberikan edukasi tentang pentingnya Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MPASI) pada para ibu muda. Selain itu, kegiatan penyuluhan gizi dapat mengungkap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya stunting pada balita dari masyarakat secara langsung. Faktor-faktor ini nantinya dapat membantu identifikasi kondisi wilayah sekitar. Hasil analisis dari penemuan ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan saran dan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi tingkat prevalensi stunting balita kepada pemerintah Kabupaten Sampang.

Referensi

Astawan, M. (2008). Lele bantu pertumbuhan janin. http://wilystra2007.Multiply.com/journal/item/62/Lele_Bantu_Pertumbuhan_Janin. Diakses tanggal 13 September 2008.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2018).

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2020).

Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018), https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/. Diakses tanggal 21 September 2021.

Candra, Aryu. (2012). Hubungan Underlying Factor dengan Kejadian Stunting pada Anak 1-2 Tahun. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Undip 2012. Available from: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmi/article/view/3254

Faiza R, Elnovriza D, Syafianti. (2007). Faktor Risiko Kejadian Gizi Buruk pada Anak (12-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2007. Media Gizi dan Keluarga. 31: 80-6.

Galetti V, Mitchikpe CES, Kujinga P, Tossou F, Hounhouigan DJ, Zimmermann MB. (2016). Rural Beninese Children Are at Risk of Zinc Deficiency According to Stunting Prevalence and Plasma Zinc Concentration but Not Dietary Zinc Intakes. J Nutr. 146(1):114–23.

Kementrian Kesehatan. 2021. Laporan Kinerja Kementrian Kesehatan 2020. Kementrian Kesehatan. Jakarta.

Nurkomala, S. (2017). Praktik Pemberian Mpasi (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan. Skripsi. Universitas Diponegoro Press. Semarang.

Sudarman, M. (2017). Pemanfaatan Labu Kuning (Cucurbita moschata duch) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Cookies. Skripsi. Universitas Negeri Makassar Press. Makassar.

Peraturan Pemerintah Jawa Timur (2020). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Perubahan Kedua. Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jawa Timur.

Ubaidillah, A., Hersoelistyorini, W. (2020). Kadar Protein Dan Sifat Organoleptik Nugget Rajungan Dengan Substitusi Ikan Lele (Clarias gariepinus). Jurnal Pangan dan Gizi, 1(2): 46.

UNICEF (2019). The State of The World's Children 2019, Unicef. Retrieved from https://www.unicef.org/reports/state-of-worlds-children-2019

Wahyudi, B. F., Sriyono, dan Indarwati, R. ( 2015). Analisis Faktor Yang Berkaitan Dengan Kasus Gizi Buruk Pada Balita. Jurnal Pediomaternal, 83-91.

World Health Organization. (2003). Pan American Health Organization. Guiding Principles for Complementary Feeding of the Breastfed Child. WHO-PAHO. Geneva.

Zaki. (2008). Budi Daya Ikan Lele (Clarias batrachus) http://wilystra2008.biologi.com/journal/item/54/Budi_Daya_Ikan_Lele(Clariasbatrachus). Diakses bulan September 2008.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-09-30

Terbitan

Bagian

Artikel